Dalam kesempatan itu, Suhail Al Mazrroui mengaku bangga terhadap Indonesia, negara dengan penduduk muslim terbesar. Indonesia cukup kompetitif di bidang ekonomi dan ilmu pengetahuan.
“Kami berharap Indonesia menjadi model dunia di sektor ekonomi karena Indonesia punya wibawa tersendiri,” tutur dia.
Sementara, Menteri Agama (Menag) RI, Yaqut Cholil Choumas, menuturkan hadiah pembangunan masjid kali ini sebagai bukti hubungan baik antara Indonesia dengan Uni Emirat Arab yang akan terus ditingkatkan.
“Atas nama pribadi, menteri, dan bangsa Indonesia, saya berterima kasih atas (hadiah) bangunan masjid ini,” paparnya.
Gus Yaqut, sapaan Menag, berharap hubungan itu dapat meningkatkan pengembangan toleransi dan moderasi di Indonesia.
“Mudah-mudahan, kita tahu Uni Emirat Arab negara di Timur Tengah yang terkenal dengan toleransi, sehingga ini bisa menginspirasi kita kembali untuk mengembangkan toleransi dan moderasi,” tandasnya.
Diketahui, rencananya masjid yang menghabiskan biaya Rp5,7 triliun itu akan mampu menampung 12 ribu orang jemaah. Selain masjid di Gilingan, Solo, Pangeran UEA juga berencana membangun Islamic Center yang membutuhkan lahan seluas empat hektare. Pusat Pembelajaran Islam itu tidak bisa dibangun di lokasi yang sama karena besarnya ukuran masjid.