Wow! Indonesia bakal Jadi Tempat Peluncuran Roket SpaceX?

Peluncuran Roket SpaceX (Foto: Reuters)
Peluncuran Roket SpaceX (Foto: Reuters)

123berita.com – Indonesia telah mengajukan diri sebagai kemungkinan tempat peluncuran roket kepada CEO SpaceX, Elon Musk. Pemerintah telah melakukan pembicaraan secara langsung dengan orang terkaya kedua dunia itu.

Menurut Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Indonesia (Kemenko Marves), Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) telah berdiskusi dengan Musk. Hasil pembicaraan keduanya, miliarder Tesla itu berencana mengirimkan timnya ke Indonesia pada Januari 2021 untuk menjajaki peluang kerja sama.

Salah satu opsi yang akan dibahas adalah membangun pabrik di Jawa Tengah. Seperti diketahui, Indonesia punya banyak sumber daya tembaga, nikel, dan timah. Ini memungkinkan Negeri Zamrud Khatulistiwa menjadi produsen baterai kendaraan listrik terbesar di dunia.

“Nikel adalah tantangan terbesar untuk baterai bervolume tinggi dan jarak jauh. Australia dan Kanada melakukannya dengan cukup baik. Produksi nikel AS secara objektif sangat timpang. Indonesia luar biasa!” ungkap Elon Musk di Twitter awal tahun ini, dikutip dari BBC, Senin (14/12/2020).

Selain kemitraan investasi dengan Tesla, Jokowi juga meminta Musk untuk menjajaki kemungkinan mendirikan stasiun peluncuran roket luar angkasa di Indonesia.

“Presiden Joko Widodo mengundang (Musk) untuk menjajaki Indonesia sebagai landasan peluncuran SpaceX,” kata Kemenko Marves.

Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) berencana membangun pelabuhan antariksa pertama di Biak, Papua. Pengembangan kedirgantaraan berskala besar membutuhkan investor internasional dan SpaceX menjadi salah satu mitra yang mungkin bisa bekerja sama.

Di kawasan Asia Tenggara, Tesla sudah memiliki pabrik di Tiongkok dengan kapasitas produksi mencapai 250 ribu unit mobil setahun. Musk mengatakan akan segera mengekspor mobil Model 3 dari Shanghai ke Eropa.

Elon Musk saat ini menjadi orang terkaya kedua dunia dengan jumlah harta diperkirakan mencapai US$127,9 miliar atau setara Rp1800 triliun (kurs Rp14.410). (and)

BACA JUGA